Tsutomu Yamaguchi, Fakta Manusia yang Selamat dari Dua Bom Atom

Halo FaktaMates , pernah dengar nama Tsutomu Yamaguchi? Kalau belum, siap-siap kaget deh. Karena ada fakta Tsutomu Yamaguchi yang nggak masuk akal: dia berhasil selamat dari dua ledakan bom atom, Hiroshima dan Nagasaki. Yup, dua-duanya!

Fakta Tsutomu Yamaguchi: Ledakan Pertama di Hiroshima

Tanggal 6 Agustus 1945, Tsutomu Yamaguchi dimulai di Hiroshima. Waktu itu, dia lagi perjalanan bisnis buat Mitsubishi Heavy Industries. Pas banget jam 08.15, ia melihat pesawat B-29 Amerika ngejatuhin “Little Boy”. Ledakannya gila banget, sampai bikin gendang telinga Yamaguchi pecah dan tubuhnya luka bakar parah. Walau hancur-hancuran, fakta Tsutomu Yamaguchi yang bikin merinding adalah dia masih bisa bangun, lihat awan jamur raksasa, lalu kabur bareng dua rekannya.

Fakta Tsutomu Yamaguchi: Balik ke Nagasaki, Kena Lagi

Nggak sampai seminggu, 9 Agustus 1945, fakta Tsutomu Yamaguchi lanjut di Nagasaki. Baru aja laporan ke bosnya soal Hiroshima, eh… boom! Bom atom kedua meledak. Kantor Mitsubishi hancur, kaca beterbangan, dan ia kembali terlempar. Untungnya, istri dan bayinya selamat karena sempat ngungsi ke terowongan. Tsutomu Yamaguchi yang ini bikin orang geleng-geleng: udah kena dua kali, tapi masih bisa hidup.

Fakta Tsutomu Yamaguchi: Sial atau Beruntung?

Uniknya, Tsutomu Yamaguchi sering diperdebatkan: ada yang bilang dia manusia paling beruntung, ada juga yang nyebut dia paling sial di dunia. Bahkan acara TV BBC pernah ngejek kisahnya dengan dark jokes, bikin warga Jepang marah besar. Tapi di sisi lain, Pemerintah Jepang resmi mengakui Yamaguchi sebagai satu-satunya double hibakusha (penyintas ganda bom atom) pada 2009.

Fakta Tsutomu Yamaguchi: Hidup Setelah Dua Bom

Setelah perang, Tsutomu Yamaguchi nggak langsung happy ending. Dia kehilangan pendengaran sebelah, kena banyak penyakit karena radiasi, bahkan anak & istrinya juga jadi korban kanker. Tapi yang bikin respect, di usia 90-an dia masih semangat kampanye anti-nuklir. Bahkan Barack Obama sampai bales suratnya soal larangan senjata nuklir.